Jombang (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta kepada Freeport untuk lebih memperhatikan material sisa pasir tambang, menyusul banyaknya hutan primer yang ada di Papua tercemar sisa material.

"Saat ini terdapat sekitar dua ratus ribu hektare hutan primer yang ada di Papua tercemar material sisa pasir tambang dari PT Freeport. Oleh karena itu, kami meminta PT Freeport benar-benar memperhatikan dampak dari sisa pasir tambang tersebut," katanya usai melakukan penanaman pohon di pabrik Plywood PT Sejahtera Usaha Bersama (SUB) Desa Pundong, Kecamatan Diwek Jombang, Jawa Timur, Senin.

Ia mengemukakan, keberadaan sisa tambang yang dikeluarkan oleh PT Freeport mencapai 300 ribu ton per hari dan ironisnya, sisa tambang tersebut dibuang ke sungai.

"Jika kondisi tersebut terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan akan merusak ekosistem. Oleh karena itu, kami meminta kepada PT Freeport untuk memperhatikan masalah tersebut," ucapnya.

Ia juga meyakini bahwa Freeport sudah punya sistem untuk meminimalsasi dampak dari pembuangan sisa limbah tambang tersebut. Namun, karena besarnya jumlah sisa limbah tambang, sehingga dampak terhadap lingkungan tetap saja ada.

"Jumlah dari pembuangan sisa tambang tersebut memang cukup besar, dalam sehari mencapai tiga ratus ribu ton," ucapnya.

Ia menambahkan, hutan primer yang ada di Papua saat ini seluas 30 juta hektare dan dari jumlah tersebut, seluas 200 ribu hektare berada di sekitar PT Freeport.

"Meski jumlahnya nisbi kecil, namun harus tetap diperhatikan. Karena Papua merupakan kawasan hutan primer yang masih tersisa dan harus dijaga," tuturnya.
(ANT-071)